“LORI
LOLO”
KEMENANGAN
di-ATAS DERITA
Penulis : Roby Kristian
Apa itu Lori Lolo ?
Lori
Lolo adalah tarian tradisional yang masuk dalam kategori rangkaian tarian
perang, yang berasal dari kampung adat Hewokloang, Maumere-Flores. Lori lolo
merupakan bentuk dari euvoria kemenangan masyarakat Hewokloang usai menang dalam pertempuran antar kampung
tetangga. Tarian ini dibawakan oleh penari pria maupun wanita dengan mengenakan
pakayan kebesaran bercirikan pahlawan dan dilengkapi dengan senjata tajam
berupa tombak, panah, parang, dan perisai. Dalam pertunjukan tari ini mereka
menari dengan gerakan- gerakan yang menggambarkan jiwa pahlawan dan sosok
ksatria yang sedang berlaga di medan pertempuran. Tarian lori lolo jarang
dipentaskan dan hanya boleh dipertunjukan pada event-event tertentu saja, seperti pesta budaya dan menjelang 17
Agustus-an.
Berbicara
tentang Lori Lolo, tentu tidak terlepas dari asal muasal dan akar kata Lori dan
Lolo itu sendiri. Lori artinya
berjalan santai dan lolo sendiri berarti merangkak. Lolo pada dasarnya
diidentikan dengan binatang melata, seperti ular, kadal, lipan dan kaki seribu.
Akan tetapi, dalam konteks ini Lori Lolo yang dipahami ,merupakan tarian dengan
gaya gerak maju mundur yang santai sambil mengayunkan kedua tangan sembari
melantunkan syair-syair kegembiraan dan semboyan kahe yang diwakili oleh beberapa clan-marga-rumpun “Lepo pitu” yang secara langsung
melibatkan peran tujuh rumpun asal kampung Hewokloang.
Asal muasal Lori Lolo
Belum diketahui secara jelas semenjak kapan ada
tarian ini, tetapi jika dilihat dari latar belakang sejarah perjuangan natar Hewokloang dapat dipastikan bahwa
tarian ini berasal dari tanah “Lëga Gëte”, Hewokloang. Merujuk pada bukti
sejarah,dan penuturan lisan turun-temurun diceritakan bahwa pada abad 16-17
sering terjadi perang tanding antar kampung tetangga yang dipicu oleh masalah
klaim tanah adat, perebutan batas ulayat dan politik licik orang Hewokloang
yang berambisi menduduki wilayah yang bukan merupakan miliknya.diceritakan
bahwa Sebelum berangakat ke medan perang, para tetuah kampung melakukan upacara
dan ritual, memohon campur tangan dan dukungan
alam-leluhur serta warna warni gaib agar terhindar dari bahaya perang, dengan
ilmu Kobon(kebal) sehingga selamat
dalam pertempuran. dengan melibatkan tujuh rumpun yang ada di kampung ini, para
panglima dan prajuritnya dikukuhkan dan diberi ilmu ketangkasan dalam wujud wuä supak ai tali, plupi haput touk
tëman (seperangkat batu jimat yang diyakini sebagai ilmu kebal). Ritual ini
pun sama dilakukan ketika para ksatria kembali dari medan perang. Ketika mereka
pulang dan mulai memasuki gerbang utama kampung, mereka akan disambut dengan
tarian Glebak diselingi dengan semboyan Kahe dan diarak menuju ke tengah
kampung untuk berpesta pora dan bergembira ria diringi dengan bunyi gong waning
dan tari Lori Lolo.
Hewokloang
merupakan sebuah kampung adat yang terletatak di bagian wilayah timur kota
Maumere, bukit Hewokloang berada persis ditengah antara pantai selatan dan
utara. Kampung ini diapiti oleh dua gunung mungil – ladat dan hawuat –
persisnya dibawah kaki bukit Weronamang (bukit yang dihuni oleh ribuan ekor
kera). Kampung Hewokloang masih sangat kental dengan budaya, dan adat istiadat terdapat istanah-istanah suku yang berjejer
rapih membentang dari selatan ke utara. Ada tujuh rumah suku induk atau yang
dikenal dengan Lepo Pitu dan beberapa
rumah suku lain yang merupakan anak-pinak dari ketujuh lepo induk ini.
Next : klikdisini https://www.google.com/adsense/start/images/home/in-control-section-tablet_1x.png
Next : klikdisini https://www.google.com/adsense/start/images/home/in-control-section-tablet_1x.png
Tidak ada komentar:
Posting Komentar